Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Juli 2020

Masuk ke Pendidikan di Indonesia Saat Ini Untuk Siswa


Delon, siswa kelas 3 SDN Kalijaya, Ciamis, Jawa Barat akrab dengan dengan dengan dengan foto Presiden Joko Widodo yang terpajang di dinding kelas. Hampir setiap hari dia menangkap senyum Jokowi lewat tatapannya. Namun, dia tidak memahami siapa Jokowi. Foto yang terpajang di dinding amat kecil, agar teks info foto tidak bisa dibaca berasal berasal dari bangku para siswa. "Tidak tahu, kecuali yang dipasang di depan kelas ya itu gambar weh mereun (mungkin). Saya mah kan tidak tahu," kata Delon yang terhitung diamini oleh teman-teman sebayanya.

Delon semestinya memahami berkat pelajaran yang dia peroleh sehari-hari. Akan tetapi, tersedia kasus keterbatasan guru di sekolahnya agar dia tidak memahami siapa orang berjas dan dasi di di dalam bingkai yang setiap hari menebar senyum. Lihat juga:Anggaran Laptop Era Nadiem Lebih Besar berasal berasal dari Renovasi Sekolah SDN 1 Kalijaya, Ciamis, Jawa Barat terhitung tidak benar satu sekolah yang miliki keterbatasan kuantitas guru. Hanya tersedia 5 guru yang mengajar.Dari kuantitas itu, 2 di antaranya berstatus PNS. Mereka adalah kepala sekolah bernama Wardi yang merangkap sebagai guru dan istrinya. Sementara 3 orang lainnya adalah guru honorer. Mereka tidak setiap hari bisa mampir ke sekolah untuk mengajar. Terkadang, mereka lebih memilih untuk mengurusi anak atau bisnis pertaniannya.

Para guru honorer itu terhitung hanya berlatar belakang pendidikan SMA atau sederajat. Bukan pula berasal berasal dari sekolah unggulan di perkotaan. Dengan segala situasi tersebut, lumrah kecuali mereka tak memberi tambahan pengajaran yang optimal kepada siswa. "Iya sesungguhnya ya kadang enggak tersedia untuk mengajar, kecuali telah begini kekosongannya aku tutupi, aku gantikan untuk mengajar, kadang sehari aku bisa mengajar di tiga kelas," kata Wardi kepada CNNIndonesia.com di Ciamis lebih dari satu kala lalu.

LIPSUS 10 PENDIDIKAN HOLDSDN 1 Kalijaya, Ciamis, Jawa Barat miliki bangunan sekolah yang ideal, tapi keterbatasan guru menjadi penghambat aktivitas belajar mengajar. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)Keberadaan guru-guru honorer itu dicemaskan oleh para orang tua siswa. Ada keresahan di di di dalam benak. Mereka risau anak-anak tak mendapat pengetahuan sebagaimana mestinya. Salah satunya adalah Nopi. Dia miliki putra bernama Reza yang kini duduk di bangku kelas 3. Nopi memahami guru honorer sering tak tersedia untuk mengajar."Takutnya di di dalam materi gitu, tidak memadai masukan ke anak-anak, terutama kecuali gurunya kembali enggak tersedia karena suka sering enggak hadir," kata Nopi."Jadi anak aku bilang, kepalanya pusing. Gimana mikir kecuali kecuali guru menerangkan tapi tidak memadai jelas. Enggak masuk akal. Enggak bisa dimengerti," tambahnya.

Nopi berkata demikian karena tersedia penurunan nilai Reza. Dia berpikiran tersedia penurunan impuls belajar karena aspek guru yang tak bisa setiap hari tersedia di sekolah."Saya mah enggak senang diajarin mirip guru yang enggak pernah datang, enggak sering datang. Gitu kata Reza. Nah pas kelas satu atau dua mirip Bu Yuyun mah prestasinya baik," ucap Nopi.

Nopi tak bisa memindahkan anaknya ke sekolah lain. SDN 1 Kalijaya adalah sekolah yang jaraknya paling dekat berasal berasal dari kediaman Nopi. Bisa ditempuh jalan kaki sepanjang 10 menit. Walhasil, Nopi tak bisa berbuat banyak. Dia hanya meminta tersedia pergantian berasal berasal dari SDN 1 Kalijaya. Menurutnya, itu perlu demi siswa-siswa yang lain juga."Harapannya ya semoga saja Pak Menteri ini bisa membantu. Bisa enggak yah kecuali sampai mampir ke sini gitu," kata Nopi sesudah itu terkekeh."Menteri bisa bantu ke tempat kami agar tersedia kemajuan gurunya ditambahin yang bagus yang cakap, biar anak kami berasal berasal dari desa pinter-pinter," lanjutnya.

Baca selengkapnya

Selasa, 07 Juli 2020

Sekolah Bersama Teman Lewat Hutan dan Gunung


Air sungai tengah deras dan terhitung di dalam agar tak bisa di lewati dengan dengan dengan dengan cara kaki. Orang-orang berdiri di atas sepetak papan kayu yang mengantarkan mereka ke seberang. Malam di awalnya hujan mengguyur Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Air-air itu menjadikan permukaan sungai meninggi.Sungai ini mengantarai Dusun Sialang Harapan dengan dengan dengan dengan dusun lain di Desa Batu Sasak. Warga yang hendak ke kota atau sebaliknya, perlu menyeberangi aliran anak Sungai Kampar. Termasuk Arosel. Guru sekolah marginal atau SDN 010 Sialang Harapan ini perlu melintasi sungai untuk meraih sekolah tempatnya mengajar.

Kaki perempuan usia 37 th. itu berjingkat, sedikit melompat, menaiki rakit. Arosel mengangkat rok hitamnya di atas mata kaki. Postur ibu dua anak tersebut, mungil.Rok hitam ia padankan dengan dengan dengan dengan kemeja putih dan kerudung warna jambon and manik-manik di pinggirannya. Arosel telah siap sejak pukul 06.30 WIB. Siswanya bisa masuk kelas pukul 07.30 WIB. "Anak-anak itu semangat. Kadang kan kecuali anak hujan itu agak malas, sering mereka itu jalan kaki. Gurunya juga," tutur Arosel.

Guru dan murid sama-sama kepayahan sesampainya di sekolah. Terlebih kecuali hari hujan. Meski begitu, Arosel selalu mengusahakan sampai sekolah pas kala walau yang diajarnya hanya sedikit siswa.Sesampainya di kelas, Arosel mendapat siswanya dengan dengan dengan dengan sandal yang telah tak keruan bentuknya. Sudah berwarna cokelat tanah. Ada pula yang celananya dilipat sampai ke betis.

Arosel perlu hadapi banyak halangan di dalam perjalanan berasal berasal dari tempat tinggal menuju sekolah marginal Arosel perlu hadapi banyak halangan di dalam perjalanan berasal berasal dari tempat tinggal menuju sekolah marginal (CNN Indonesia/Safir Makki) Mereka sesungguhnya perlu lewat jalanan berbentuk tanah lempung diselingi bebatuan tak beraturan. Belum tersedia aspal di dusun ini. Setelah itu, usai berjuang di dalam perjalanan, Arosel terhitung perlu memaklumi situasi sekolah tempatnya mengajar. Kondisi sekolah sungguh mengkhawatirkan.

Banyak meja dan kursi yang reyot. Temboknya pun telanjang, agar lapisan batu bata muncul jelas. Bangunan sekolah marginal ini letaknya tak jauh berasal berasal dari hutan. Dari lubang jendela yang bolong karena tak berkaca, semak belukar dan pepohonan bisa terlihat.  Nyamuk pun bebas seliweran mengganggu siswa di kelas.
Namun, Arosel selalu impuls mengajar. Dia berkaca berasal berasal dari siswanya yang selalu inginkan menimba pengetahuan dengan dengan dengan dengan segala keterbatasan sekolahnya."Saya suka hadapi anak-anaknya. Mungkin suka kembali tu (karena) anak-anak yang sedikit itu, bukan banyak layaknya di sekolah induk," kata dia.

Arosel tinggal di Desa Batu Sasak dan perlu menuju Dusun Sialang Harapan untuk mengajar di sekolah marjinal. Ada banyak halangan yang perlu dihadapi untuk bisa sampai di sekolah.Demi mendapat ilmu, siswa sekolah marginal sering hadapi medan susah Demi mendapat ilmu, siswa sekolah marginal sering hadapi medan susah (CNN Indonesia/Safir Makki) Perjuangan mirip dirasakan Yanda Adelia Putri. Jika Arosel berangkat berasal berasal dari Desa Batu Sasak menuju Dusun Sialang Harapan, Yanda sebaliknya.Yanda menuju Desa Batu Sasak untuk bersekolah di SDN 010. Dia kini duduk di kelas 6. Saat kelas 1-4, dia menimba pengetahuan di sekolah marginal. Tak jarang Yanda melompati bebatuan besar untuk menyeberangi sungai. Itu bisa dilakukan disaat air tengah dangkal dan arus tak begitu deras.

Namun kala musim hujan, volume air meninggi. Dia tidak bisa kembali melompati bebatuan yang telah tertutup permukaan air. Satu-satunya cara adalah pakai rakit.Berbeda kembali kecuali berlangsung hujan tidak tersedia henti sampai mempunyai dampak banjir. Pernah suatu kali itu berlangsung pada 2015. Sekolah terpaksa libur karena sungai meluap.

"Susah tu, kecuali hari hujan tu belajarnya. Kalau banjir biasa, (meski) jalanan becek, selalu [pergi] sekolah. (Karena) Kami inginkan belajar," tutur dia.Walau banyak halangan yang perlu dia hadapi kala menuju sekolah, Yanda tak inginkan berhenti di tingkat SD. Dia inginkan lanjut ke SMP meski di desanya tak tersedia satuan pendidikan tingkat tersebut.

Dia bertekad masuk SMP di Desa Lipat Kain. Jarak yang bisa ditempuhnya tentu lebih jauh dibanding disaat bersekolah di tingkat SD. "Doakan Yanda di menerima di SMP ya, di Lipat Kain," tuturnya.Siswa sekolah marginal selalu antusias meraih pelajaran meski sering kepayahan untuk bisa sampai di sekolahSiswa sekolah marginal selalu antusias meraih pelajaran meski sering kepayahan untuk bisa sampai di sekolah (CNN Indonesia/Safir Makki) Tetap Semangat Belajar Sekolah marjinal, meski amat sederhana, selalu diisi dengan dengan dengan dengan situasi belajar yang kondusif. Siswanya antusias untuk menimba pengetahuan meski sering kepayahan disaat sampai di sekolah.

Saat CNNIndonesia.com berkunjung, siswa baru saja selesai menempuh ujian. Sedang tidak tersedia pelajaran yang dibahas.Para guru mengisi kala dengan dengan dengan dengan mengulas kembali pelajaran dengan dengan dengan dengan ringan. Ada soal nilai-nilai pancasila, menyanyikan lagu kebangsaan dan, hapalan surat-surat pendek Al Quran. Kebetulan semua siswa beragama Islam."Coba surat Al Ikhlas, siapa yang bisa?" Asmawati, guru sekolah marjinal, menanyakan kepada siswa.

Tawaran itu disambut acungan jari lebih berasal berasal dari satu anak. Sebagian besar hafal kala ditanya soal surat pendek. Begitu pun kala diminta menghapal Pancasila. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Riau, tersedia 62 grup belajar atau sekolah marginal yang menginduk ke 50 SD Negeri. SDN 010 Sialang Harapan hanya satu di antaranya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Ahyu Suhendra mengakui hampir lebih berasal berasal dari satu besar sekolah marginal kondisinya selalu jauh berasal berasal dari layak sebagai tempat aktivitas belajar mengajar. Namun, dia tak bisa berbuat banyak."Saya rasa bisa saja hampir, selalu banyak (sekolah marginal) yang belum tersentuh. Karena apa, kami terhitung terbatas dengan dengan dengan dengan anggaran kami. Anggaran APBD," imbuhnya.

Baca selengkapnya

Minggu, 05 Juli 2020

Terima Beasiswa Sekolah dan Uang Banyak


Bullying atau perundungan ibarat duri di dalam iklim pendidikan di Indonesia. Hampir setengah berasal berasal berasal dari siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan. Hasil ini didapat berasal berasal berasal dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang baru saja dirilis pada Selasa (3/12) lalu.Penilaian bertaraf internasional ini dilakukan untuk memahami kapabilitas siswa secara komprehensif, sekaligus iklim pendidikan di masing-masing negara bagian OECD (Organisation of Economic Co-operation and Development).

Sebanyak 41 % siswa Indonesia dilaporkan pernah mengalami perundungan, setidaknya lebih dari satu kali di dalam sebulan. Persentase angka perundungan siswa di Indonesia ini berada di atas angka umumnya negara OECD sebesar 23 persen.Pada pas yang sama, 80 % siswa Indonesia mengaku perlu mendukung anak-anak yang mengalami perundungan. Sementara sebanyak 17 % siswa mengaku kesepian. Laporan terhitung mencatat, sebanyak 21 % siswa Indonesia pernah bolos sekolah dan 52 % dilaporkan mampir terlambat ke sekolah.

"Di banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. Sedangkan siswa yang menghormati sekolah dan menerima dukungan yang besar berasal berasal berasal dari orang tua lebih kecil kemungkinan untuk bolos sekolah," setelah itu bunyi info resmi OECD.Ilustrasi. Di banyak negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos sekolah. (Pixabay/DEZALB) Selain itu, laporan terhitung menyoroti iklim pertemanan antar-siswa di Indonesia. Sebanyak 57 % siswa di Indonesia mengaku saling bersaing satu mirip lain, berada di atas angka umumnya negara OECD sebesar 50 persen. Sementara sebanyak 75 % siswa mengaku miliki teman-teman sekolah yang koperatif.

Studi ini dilakukan pada 6 ribu anak berusia 15 th. berasal berasal berasal dari 79 negara OECD masing-masing tiga th. sekali. Kasus perundungan sesungguhnya banyak berlangsung pada anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu.Dampak yang ditimbulkan perundungan berlangsung pada lebih dari satu tingkat. Perundungan bisa turunkan impuls seorang anak bersekolah, menghambat prestasi, meningkatkan agresivitas anak, sampai menyebabkan depresi. Jika tidak ditangani dengan dengan baik, perundungan bakal berpengaruh pada era depan anak.

Baca selengkapnya

Jumat, 03 Juli 2020

Untuk Beli Laptop di Pasar Murah


Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi Nadiem Makarim menganggarkan bagian laptop dan LCD untuk sekolah dengan dengan nominal yang lebih besar ketimbang untuk renovasi kelas rusak pada 2020. Totalnya meraih Rp697 miliar berbanding Rp170 miliar.Nadiem telah memaparkan konsep alokasi anggaran 2020 kala rapat di Komisi V DPR pada 28 Januari lalu. Penggunaan anggaran itu diambil alih alih berasal berasal berasal dari bagian kucuran Kementerian Keuangan untuk 2020 sebesar Rp75,702 triliun. Dari angka itu, tersedia mata anggaran infrastruktur sebesar Rp843 miliar. Dari nominal tersebut, Nadiem menyisihkan Rp170 miliar untuk renovasi sekolah dan Rp230 miliar untuk pembangunan unit sekolah baru. Anggaran Laptop Era Nadiem Lebih Besar berasal berasal berasal dari Renovasi Sekolah"Untuk 2020 anggaran infrastruktur Rp843 miliar yang di Kemendikbud. Yang perlu adalah revitalisasi sekolah Rp170 miliar, pembangunan unit sekolah Rp230 miliar," ujar

Nadiem kala rapat dengan dengan Komisi V di DPR, Jakarta, 28 Januari. Nadiem tidak mengatakan seberapa banyak target tempat kelas rusak yang bakal direnovasi dengan dengan anggaran Rp170 miliar sepanjang 2020. Kepada Komisi V DPR, dia terhitung tidak tunjukkan dengan dengan gamblang bertekad untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi kuantitas kelas rusak di di dalam kuantitas yang perlu sampai lima th. ke depan.Merujuk data Kemendikbud, kuantitas tempat kelas dengan dengan kategori rusak berat dan rusak total sampai 2019 tercatat meraih lebih berasal berasal berasal dari 140 ribu unit. Jumlah itu  belum terhitung tempat kelas kategori rusak tengah dan ringan.Kementerian Keuangan sesungguhnya setiap th. menganggarkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik spesifik renovasi sekolah untuk pemerintah daerah. Pada 2020, DAK Fisik spesifik renovasi sekolah dianggarkan sebesar Rp18,334 triliun.

Nominal itu ditargetkan bisa dipakai untuk melaksanakan perbaikan 31.009 tempat kelas sepanjang 2020. Sejauh ini, kuantitas kelas kategori rusak berat dan rusak total meraih 141.752 semua Indonesia.Akan tetapi, anggaran renovasi sekolah sebesar Rp18,334 triliun itu tidak diberikan kepada Kemendikbud. Pemerintah tempat yang bisa mencairkannya ke Kementerian Keuangan.Selama ini, meski pemerintah tempat telah diberi anggaran besar, kuantitas kelas rusak tak pernah berkurang signifikan. Seperti semisal pada 2017 tersedia 129.780 kelas rusak berat dan total dan tambah menjadi tambah pada 2019 menjadi 141.752.

Masih banyak situasi kelas yang rentan ambruk dan menganggu aktivitas belajar mengajarMasih banyak situasi kelas yang rentan ambruk dan mengganggu aktivitas belajar mengajar (Adhi Wicaksono) Pada peluang sama, Nadiem terhitung memaparkan rencananya untuk memberi tambahan laptop dan LCD untuk 3.876 sekolah di Indonesia sepanjang 2020. Uang yang dianggarkan sebesar Rp697 miliar. Nominal tersebut lebih besar ketimbang yang dianggarkan untuk renovasi sekolah, yakni Rp170 miliar.Rencana Nadiem itu tentang dengan dengan tidak benar satu agenda prioritasnya di di dalam lima th. ke depan, yakni pemberdayaan teknologi. Dia miliki konsep merealisasikannya dengan dengan membagikan laptop dan LCD ke banyak sekolah secara bertahap sampai lima th. ke depan."Laptop adalah device yang paling fleksibel untuk dipergunakan beraneka macam hal, baik di di dalam kualitas pembelajaran, baik di di dalam administrasi ke sekolahan bagi guru dan kepala sekolahnya," ucap Nadiem.

Alasan lain berasal berasal berasal dari bagian laptop dan LCD adalah tentang penunjang asesmen kompetensi minimum dan kompetensi karakter. Dia tentang itu dilakukan berbasis komputer."Jadi ini adalah kami ancang-ancang persiapan untuk meyakinkan bahwa untuk yang 2021 asesmen kompetensi berdasarkan computer itu berlangsung dengan dengan baik dan terhitung karena itu laptop dan LCD," tutur Nadiem."Bahkan untuk pembelajaran sehari-hari, online learning dan beraneka macam administrasi, semisal anak-anaknya penulisan esai dan lain-lain, lebih cepat lebih fleksibel daripada computer kecuali di mana kami kesulitan menulis postingan karya ilmiah dan lain-lain," tambahnya.

Jumlah anggaran 2020 untuk renovasi sekolah lebih sedikit ketimbang yang dialokasikan untuk bagian laptop dan LCD. Akan tetapi, Nadiem merumuskan program baru tentang dengan dengan renovasi infrastruktur pendidikan. Namanya sensus keamanan yang bakal ditunjang dengan dengan anggaran sebesar Rp436 miliar.Sensus keamanan adalah misi Kemendikbud turun langsung mengecek situasi tempat kelas dan sekolah di semua Indonesia. Selama ini, data situasi bangunan diisi langsung oleh sekolah yang tentang dan dikelola oleh dinas pendidikan pemerintah daerah.

Terkadang, data yang dimasukkan tidak valid. Kemendikbud sering lihat kasus disaat bangunan ambruk padahal sekolah tersebut tunjukkan kondisinya aman lewat input data. Sekolah melaksanakan itu manfaat mendapat akreditasi yang baik, tapi membebaskan keselamatan guru dan siswa."Kita kesulitan tidur di malam hari memahami bahwa sesungguhnya sepanjang ini situasi bangunan sekolah kami sepenuhnya berasal berasal berasal berasal dari laporan sekolah sendiri. Artinya sekolah itu yang melapor sendiri, menjadi berasal berasal berasal dari foto-foto dan lain-lain. itu tidak mencerminkan structural integrity daripada gedung itu," kata Nadiem.Nantinya, sensus keamanan dilakukan pada semua gedung SD, SMP, SMA, SMK negeri dan swasta. Nadiem inginkan sekolah swasta terhitung dipantau kondisinya karena tak meminta bangunannya rubuh. Itu selalu dilakukan meski yang paling bertanggung jawab adalah pihak yayasan pemilik sekolah yang bersangkutan.

Nadiem mengatakan Kemendikbud terhitung bakal bekerja mirip dengan dengan sejumlah perguruan tinggi yang miliki program belajar tehnik sipil. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhitung bakal dilibatkan untuk memahami risiko rubuh berasal berasal berasal dari setiap bangunan sekolah."Tanpa kami memahami seberapa besar kasus yang kami hadapi, menurut saya, itu bukan risiko yang aku siap terima," kata Nadiem. Sejauh ini, Plt Dirjen Paud dan Dikdasmen Harris Iskandar belum suka mengimbuhkan penjelasan lebih rinci kepada CNNIndonesia.com ihwal konsep kerja Kemendikbud lima th. terutama tentang penghapusan ketimpangan infrastruktur sekolah.

Baca selengkapnya

Rabu, 01 Juli 2020

Universitas Terbaik di Indonesia Untuk Kuliah dan Belajar


Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Ranking baru saja merilis peringkat universitas di Asia. Terdapat 10 universitas paling baik di Indonesia yang masuk di dalam daftar peringkat perguruan tinggi paling baik di Asia. QS Asia University Ranking 2020 melaksanakan penilaian yang terhitung 550 universitas di Asia.Terdapat 10 indikator yang menjadi acuan penilaian universitas paling baik di Asia. Penilaian itu meliputi reputasi akademik dan lulusan, jaringan penelitian internasional, pertukaran pelajar, makalah per fakultas, mahasiswa asing, fakultas internasional, staf pengajar dengan dengan dengan dengan PhD, kutipan, dan publikasi ilmiah.

QS Asia University Ranking ini terhitung merupakan acuan resmi pemerintah untuk mengukur kualitas kelembagaan perguruan tinggi Indonesia di tingkat dunia. Perguruan tinggi paling baik di Indonesia versi QS Asia University Ranking adalah Universitas Indonesia (UI) yang berada di peringkat ke 59 di Asia dengan dengan dengan dengan total skor 58,9. Peringkat UI tak beralih berasal berasal berasal dari th. lalu.Institut Teknologi Bandung (ITB) menyusul UI di tempat ke dua universitas paling baik di Indonesia dengan dengan dengan dengan skor 56,9. ITB berada di posisi ke-66 di Asia, meningkat berasal berasal berasal dari th. sesudah itu yang di peringkat ke 73.

Di tempat ketiga bertengger Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dengan dengan dengan skor 55,6. UGM berada di posisi ke 70 di Asia. Di posisi 100 besar tersedia Institut Pertanian Bogor di peringkat 132, Universitas Airlangga 171, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 198. Berikut 10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS Asia Ranking 2020

1. Universitas Indonesia
2. Institut Teknologi Bandung
3. Universitas Gadjah Mada
4. Institut Pertanian Bogor
5. Universitas Airlangga
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7. Bina Nusantara
8. Universitas Padjadjaran
9. Universitas Diponegoro
10. Universitas Brawijaya

Baca selengkapnya

Senin, 29 Juni 2020

Tidak Boleh Melihat Buku Milik Teman di Negara India


Dengan alasan menghambat kecurangan dan praktik mencontek, sebuah sekolah tinggi di di Haveri, Karnataka, India menerapkan kebijakan baru pas melaksanakan ujian tertulis. Caranya adalah mewajibkan para pelajar menutup kepala dengan dengan kardus.Dikutip berasal berasal dari CNN, Selasa (22/10), praktik itu dilakukan pada Rabu pekan sesudah itu di Sekolah Tinggi Pra-Universitas Bhagat. Kardus yang telah dimodifikasi itu agar penglihatan para siswa yang menggunakannya hanya berfokus pada tentang yang di depannya saja.

Kejadian itu sesudah itu diabadikan seorang pegawai sekolah di di dalam lebih dari satu foto yang sesudah itu diunggah ke Facebook. Foto-foto tersebut sesudah itu tersebar dengan dengan cepat dan  menyebabkan kritik di layanan sosial. Menteri Pendidikan Negara Bagian Karnataka, S. Suresh Kumar, berpikiran praktik yang dilakukan perguruan tinggi tersebut tidak bisa diterima."Semua orang tidak berhak memperlakukan orang lain, terutama para siswa, lebih berasal berasal dari binatang. (Perbuatan) ini bakal ditangani dengan dengan tepat," kata Kumar di di dalam cuitan Twitternya.

Perwakilan manajemen sekolah tinggi, M.B. Sateesh, tunjukkan pihak sekolah tinggi telah menyebabkan penjelasan dicantumkan dan keinginan maaf kepada pemerintah setempat.Lebih lanjut, ia mengutamakan uji coba itu tidak diwajibkan dan pihak sekolah telah memberitahu para orangtua murid. Uji coba bakal berlaku kepada siswa yang telah mendapatkan persetujuan orangtua, di mana di di dalam ujian itu hanya tersedia 56 berasal berasal dari 72 peserta ujian yang melaksanakan eksperimen tersebut."Mereka bilang mereka nyaman dengan dengan uji cobanya. Pihak sekolah tinggi tidak mengganggu para siswa. [Uji coba] ini hanya pilihan, lebih dari satu [siswa] terlibat di di dalam eksperimen dan lainnya tidak," ujarnya.

Sateesh sesudah itu tunjukkan bahwa sepanjang sepanjang uji coba, para siswa mempunyai kardus sendiri dan melepasnya setelah 15 sampai 30 menit. Pihak sekolah tinggi menyarankan mereka melepasnya di di dalam pas satu jam setelah mengerjakan ujian. Kebijakan itu diterapkan setelah sekolah tinggi itu didera kasus kecurangan yang massif pada th. lalu.Tindakan kecurangan di India telah berlangsung sepanjang lebih dari satu th. terakhir, di mana kasus yang paling tenar berlangsung pada 2015 silam di Bihar. Kejadian itu tunjukkan para orang tua dan kerabat keluarga yang memanjat dinding sekolah agar bisa memberi tambahan kertas sontekan.

Pendidikan di India dianggap sebagai komoditas miliki nilai yang bisa menjadi kunci untuk bisa muncul berasal berasal dari lingkaran kemiskinan. Namun, pendidikan terhitung bisa menyebabkan para siswa berada di bawah tekanan karena perlu bisa lulus ujian dan meningkatkan ekspektasi di pas yang sama. Para kritikus menilai tekanan sebagai motif utama berasal berasal dari kecurangan dan penyebab kebugaran mental yang lemah di kalangan siswa. Akibat tekanan pendidikan dianggap menjadi pemicu kasus bunuh diri 19 siswa di Telanga setelah hasil ujian mereka terbit.

Baca selengkapnya

Sabtu, 27 Juni 2020

Jurusan Kuliah Agar Tidak Salah dan Nyaman Belajar


Bukan berlebihan kecuali pilihan jurusan kuliah memilih nasib hidup bertahun-tahun ke depan. Nyatanya, mendapatkan pengetahuan yang pas terhitung memilih hidup sepanjang bertahun-tahun setelah era di universitas --baik menyangkut karier, relasi sosial, pencapaian, sampai pola hidup. Maka berasal berasal berasal dari itu, memilih jurusan kuliah perlu mempunyai banyak pertimbangan.Namun tak selalu pilihan kuliah memilih nasib karier. Ada terhitung orang yang bertekun pekerjaan tak seiring dengan dengan dengan dengan bidang yang didalami kala di bangku pendidikan tinggi. Melansir web The Motivated Millenial, belajar Federal Reserve Bank tunjukkan hanya 27 % lulusan sarjana di Amerika Serikat yang bertekun profesi cocok jurusan kuliah.Tak hanya sebagai prospek pekerjaan, pemilihan jurusan kuliah berpengaruh pada keseriusan calon mahasiswa bertekun segala tugas kuliah. Berikut 7 tentang yang bisa menjadi pertimbangan di dalam memilih jurusan kuliah.

1. Tahu minat dan hobi Mengetahui minat dan hobi bukan sekadar memahami apa yang menarik bagimu, melainkan seberapa benar-benar dan berkelanjutan mobilisasi minat tersebut. Memilih jurusan kuliah yang cocok minat membuatmu bertekun perkuliahan dengan dengan dengan dengan senang. Tugas kuliah menumpuk tak menjadi sebagai beban kecuali anda tertarik menjalaninya. Misalnya, anda mempunyai hobi menggambar atau melukis, karir desain grafis bisa menjadi pilihan seimbang, yakni bertekun hobi dengan dengan dengan dengan orientasi karir yang baik.

2. Kenali potensi diri Di samping minat, bakat pun tak kalah penting. Akan lebih optimal kecuali minat disertai kemampuan. Setiap orang mempunyai keunggulannya masing-masing agar memilih jurusan kuliah cocok dengan dengan dengan dengan potensi diri. Misalnya kala anda tertarik pada tekun pengetahuan spesifik dan menjadi anda ditakdirkan untuk itu.

3. Pertimbangkan peluang karier sebelum saat memilih jurusan kuliah Tentu tiap tiap orang inginkan jurusan dengan dengan dengan dengan karier dan penghasilan menjanjikan di era depan. Hal setelah itu mirip sekali tak salah. Mengingat, tiap tiap orang perlu detail memilih belajar dan karir agar taraf hidup di era mendatang selalu baik. Namun di samping itu, perhatikan peluang pekerjaannya. Sesuai atau tidak dengan dengan dengan dengan lingkungan sosial, banyak membutuhkan SDM atau tidak. Cari data tentang pekerjaan lulusan jurusan. Pastikan jurusan yang dipilih mempunyai peluang karir yang luas dan menjanjikan di era mendatang.

4. Sesuaikan jurusan dengan dengan dengan dengan berlebihan universitas Tidak semua program kuliah seimbang. Universitas dengan dengan dengan dengan ranking tinggi bisa mempunyai fakultas yang tidak begitu unggul. Sebab semua universitas mempunyai jurusan spesifik yang diunggulkan. Jika telah mempunyai incaran universitas, perhatikan bidang atau jurusan yang unggul di universitas tersebut. Biasanya kualitas lulusan menjadi bahan pertimbangan bagi pembuka lowongan kerja. Kualitas jurusan mengacu pada hasil akreditasi jurusan yang umumnya dicantumkan pada situs-situs universitas.

5. Sesuaikan dengan dengan dengan dengan kapabilitas finansial Ketika bikin persiapan dana untuk kuliah, hiraukan terhitung cost perkuliahan per semester maupun keperluan aktivitas belajar sehari-hari layaknya uang buku, cost praktikum, cost hidup, dan sebagainya. Setiap jurusan kuliah membutuhkan pengeluaran dana berbeda-beda. Agar tidak kelabakan tentang dana kuliah, melaksanakan penghitungan matang sebelum saat memilih jurusan kuliah.

6. Personality test Meski tak 100 % efisien membaca potensi dan karakter, tapi tes kepribadian boleh dijadikan referensi di dalam memilih jurusan yang cocok. Personality test atau tes kepribadian bisa mendukung menganalisis minat, nilai-nilai, karakter, kelebihan, kekurangan, sampai skala kemampuanmu di dalam bidang seni atau sosial, dan terhitung di dalam tentang menginvestigasi dan menginterpretasi suatu hal. Tak hanya itu, lebih dari satu personality test tunjukkan ketertarikan, bidang karir yang cocok, sampai jenis bekerja yang cocok. Sudah banyak tes kepribadian online di internet yang gratis, lho. Dari situ saja telah bisa membantumu memberi tambahan uraian tentang kepribadian dan jurusan apa yang cocok cocok minat dan bakatmu.

7. Minta pendapat berasal berasal berasal dari orang-orang paling dekat Meski ikuti nada hati selalu menjadi kunci kebahagiaan, tapi urusan jurusan kuliah tersedia baiknya berkonsultasi kepada orang-orang paling dekat layaknya keluarga. Pendapat orang lain terhitung perlu menjadi pertimbangan untuk lihat diri anda berasal berasal berasal dari kacamata yang berbeda. Siapa tahu, mereka mempunyai pandangan dan arahan lain yang bisa meningkatkan referensi untuk memilih jurusan yang cocok. Semoga 7 tentang di atas bisa membantumu mendapatkan pertimbangan untuk memilih jurusan kuliah yang tepat. Tak usah bingung dan jangan hanya terpaku pada satu aspek saja. Semakin banyak opsi dan masukan justru menjadi terhubung peluangmu untuk sukses di era mendatang

Baca selengkapnya

Kamis, 25 Juni 2020

Stres Karena Belajar Terus di Sekolah


Anak-anak sekolah di Singapura berjuang melawan stres karena tekanan akademik yang tinggi. Tingkat stres dan keresahan anak di Singapura dan terhitung kuantitas anak usia sekolah yang mampir ke dokter pakar penyakit jiwa atau psikiater tunjukkan peningkatan.Sebuah belajar berasal berasal berasal dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menemukan, walau anak-anak Singapura sukses secara akademik, mereka mengalami tingkat keresahan yang lebih tinggi tentang sekolah daripada negara lain.Anak-anak melaporkan gejala keresahan dan stres yang tentang dengan dengan sekolah, apalagi di tingkat sekolah dasar. Beberapa kasus benar-benar apalagi tunjukkan anak di Singapura miliki impuls untuk bunuh diri.

"Anak-anak dipaksa untuk menjadi dewasa amat cepat tanpa dasar yang relevan dan kapabilitas nalar untuk meyakinkan diri sendiri," kata psikolog Daniel Koh berasal berasal berasal dari Insights Mind Center, dikutip berasal berasal berasal dari AFP.Koh banyak menanggulangi anak-anak usia sekolah. Paling muda, dia pernah menjaga seorang siswa th. pertama sekolah dasar yang stres karena berjuang beradaptasi berasal berasal berasal dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar.

Sebuah grup pencegahan bunuh diri, Samaritans of Singapore melaporkan. banyak siswa yang menghubungi mereka terutama menjelang periode ujian. Pada 2016, seorang anak berusia 11 th. bunuh diri karena stres perlu mengungkapkan hasil ujian tengah th. yang gagal kepada orang tuanya."Selama lebih dari satu th. terakhir, berdasarkan pengalaman klinis saya, aku telah lihat lebih banyak remaja yang berasal berasal berasal berasal dari sekolah paling baik dan melaporkan mengalami stres tentang sekolah," kata Lim Choon Guan berasal berasal berasal dari Institute of Mental Health Singapura.

Tingginya tingkat stres dan keresahan anak di Singapura ini berlangsung lantaran aktivitas melelahkan dan tuntutan tinggi yang mereka dapatkan. Seorang anak bakal melewati hari yang melelahkan di sekolah sampai tuntutan belajar di tempat tinggal berdampak pada kebugaran mental anak.Survei berasal berasal berasal dari OECD terhitung menunjukkan, anak-anak Singapura pakai kala 9,4 jam seminggu untuk pekerjaan rumah, terbanyak ketiga di dunia. Mengubah Sistem Pendidikan

Untuk menanggulangi kasus ini, pemerintah Singapura tengah mengusahakan mengurangi stres di sekolah. Singapura baru saja mengawali reformasi pendidikan dengan dengan membatalkan lebih dari satu tes akademik dan menghilangkan sistem yang kaku."Kita perlu menyeimbangkan kegembiraan belajar dan kerasnya pendidikan," kata Menteri Pendidikan Ong Ye Kung kala ia memberitakan lebih dari satu pergantian awal th. ini.Langkah-langkah itu terhitung menghilangkan lebih dari satu ujian di sekolah dasar dan menengah dan mengelompokkan siswa menurut kapabilitas di dalam mata pelajaran yang akademis layaknya matematika dan sains. Siswa terhitung diharuskan ikuti kelas-kelas seni, musik, dan pendidikan jasmani.Para orang tua terhitung bakal diyakinkan bahwa pendidikan bukan hanya satu jalan yang memilih keberhasilan anak.

Baca selengkapnya